Dengansegala keterbatasannya, orang yang bersyukur akan membuat skala prioritas. Siapapun tidak akan suka dengan orang yang selalu mengeluh, dan kalau dia punya problem seolah hanya dia satu-satunya di dunia orang yang punya masalah, dan semua orang harus memperhatikan masalahnya. Orang seperti ini tidak akan produktif berkarya, dan tidak akan Abu Qilabah, Mengajarkan Sabar Dan Syukur Kepada Allah Shubhanahu wa ta’alla] Indonesia – Indonesian – [ إندونيسيTim Majalah As-SunnahEditor Eko Haryanto Abu Ziyad2013 - 1435أبو قلابة درس في الصبر والشكر باللغة الإندونيسية »فريق مجلة السنةمراجعة أبو زياد إيكو هاريانتو2013 - 1435Abu Qilabah, Mengajarkan Sabar Dan Syukur Kepada Allah Shubhanahu wa ta’allaSegala puji hanya untuk Allah Ta'ala, shalawat serta salam semoga tercurah kepada Nabi Muhammad Shalallahu’alaihi wa sallam beserta keluarga dan seluruh yang sering mengamati isnad hadits, nama Abu Qilabah tidaklah asing, karena sering disebutkan dalam isnad-isnad hadits. Terutama, karena ia seorang perawi yang meriwayatkan hadits dari sahabat Anas bin Malik. Sahabat ini merupakan salah seorang dari tujuh sahabat yang paling banyak meriwayatkan hadits-hadits Nabi Muhammad Shalallahu’alaihi wa sallam. Oleh karena itu, nama Abu Qilabah sering disebut secara berulang-ulang, seiring diulangnya nama Anas bin Malik. Ibnu Hibban di dalam ats-Tsiqot menyebutkan kisah menakjubkan tentangnya, yang menunjukan kekuatan keimanan Abu Qibalah kepada Allah Shubhanahu wa ta’ bernama 'Abdullah bin Zaid al Jarmi, salah seorang dari para ahli ibadah dan ahli zuhud yang berasal dari al Bashroh. Beliau meriwayatkan hadits dari sahabat Anas bin Malik dan sahabat Malik bin al Huwairits Radhiyallahu anhuma. Beliau wafat di Negeri Syam pada tahun 104 Hijriah, yaitu pada masa kekuasaan Yazid bin 'Abdil-Malik.'Abdullah bin Muhammad berkata Aku keluar menuju tepi pantai untuk memantau kawasan pantai dari kedatangan musuh. Tatkala tiba di tepi pantai, tiba-tiba aku telah berada di sebuah dataran lapang di suatu tempat di tepi pantai. Di dataran tersebut ada sebuah kemah, yang di dalamnya terdapat seseorang yang telah buntung kedua tangan dan kedua kakinya. Pendengarannya telah lemah dan matanya telah rabun. Tidak satu anggota tubuhnyapun yang bermanfaat baginya, kecuali lisannya. Orang itu berkata, "Ya, Allah. Tunjukilah aku agar aku bisa memuji -Mu, sehingga aku bisa menunaikan rasa syukurku atas kenikmatan-kenikmatan yang telah Engkau anugerahkan kepadaku, dan Engkau sungguh telah melebihkan aku di atas kebanyakan makhluk yang telah Engkau ciptakan."'Abdullah bin Muhammad berkata,"Demi Allah, aku akan mendatangi orang ini, dan aku akan bertanya kepadanya bagaimana ia bisa mengucapkan perkataan ini. Apakah ia memahami dan mengetahui yang diucapkannya itu? Ataukah ucapannya itu ilham yang diberikan kepadanya?" Akupun mendatangi, lalu mengucapkan salam kepadanya. Kukatakan kepadanya "Aku mendengar engkau berkata 'Ya, Allah. Tunjukilah aku agar aku bisa memuji -Mu, sehingga aku bisa menunaikan rasa syukurku atas kenikmatan-kenikmatan yang telah Engkau anugerahkan kepadaku, dan Engkau sungguh telah melebihkan aku di atas kebanyakan makhluk yang telah Engkau ciptakan'. Nikmat manakah yang telah Allah Shubhanahu wa ta’alla anugerahkan kepadamu, sehingga engkau memuji -Nya atas nikmat tersebut? Kelebihan apakah yang telah Allah Shubhanahu wa ta’alla anugerahkan kepadamu, sehingga engkau menysukurinya?" Orang itu menjawab Tidakkah engkau melihat yang telah dilakukan Robbku kepadaku? Demi Allah, seandainya Ia mengirim halilintar kepadaku sehingga membakar tubuhku, atau memerintahkan gunung-gunung untuk menindihku sehingga menghancurkan tubuhku, atau memerintahkan laut untuk menenggelamkan aku, atau memerintahkan bumi untuk menelan tubuhku, maka tidaklah semua itu, kecuali semakin membuat aku bersyukur kepada -Nya, karena Ia telah memberikan kenikmatan kepadaku berupa lidahku wahai hamba Allah Shubhanahu wa ta’ala. Engkau telah mendatangiku, maka aku perlu bantuanmu. Engkau telah melihat keadaanku. Aku tidak mampu untuk membantu diriku sendiri atau mencegah diriku dari gangguan. Aku tidak bisa berbuat apa-apa. Aku memiliki seorang anak yang selalu melayaniku. Saat tiba waktu sholat, ia mewudhukan aku. Jika aku lapar, ia menyuapiku. Jika aku haus, ia memberi aku minum. Namun sudah tiga hari ini aku kehilangan dirinya, maka tolonglah engkau mencari kabar tentangnya. Semoga Allah Shubhanahu wa ta’alla merahmati engkau. Aku berkata,"Demi Allah, tidaklah seseorang berjalan menunaikan keperluan seorang saudaranya, dan ia memperoleh pahala yang sangat besar di sisi Allah Shubhanahu wa ta’alla, lantas pahalanya lebih besar dari seseorang yang berjalan untuk menunaikan keperluan dan kebutuhan orang yang seperti engkau," maka akupun berjalan mencari anak orang tersebut, hingga tidak jauh dari tempat itu, aku sampai di suatu gudukan pasir. Tiba-tiba aku mendapati anak orang tersebut telah diterkam dan dimakan binatang buas. Akupun mengucapkan inna lillah wa inna ilaihi roji'un. Aku berkata,"Bagaimana aku mengabarkan kejadian ini kepada orang tersebut?"Tatkala aku tengah kembali menuju orang tersebut, maka terlintas di benakku kisah Nabi Ayyub Alaihissallam. Begitu aku menemui orang tersebut, maka akupun mengucapkan salam kepadanya. Dia menjawab salamku dan bertanya,"Bukankah engkau orang yang tadi menemuiku?" Aku menjawab,"Benar."Ia bertanya,"Bagaimana dengan permintaanku kepadamu untuk membantuku?" Akupun berkata kepadanya,"Engkau lebih mulia di sisi Allah Shubhanahu wa ta’alla ataukah Nabi Ayyub Alaihissallam ?"Ia menjawab,"Tentu Nabi Ayyub Alaihissallam."Aku bertanya,"Tahukah engkau cobaan yang telah diberikan Allah Shubhanahu wa ta’alla kepada Nabi Ayyub? Bukankah -Dia telah mengujinya dengan hartanya, keluarganya, serta anaknya?"Orang itu menjawab,"Tentu aku tahu."Aku bertanya,"Bagaimanakah sikap Nabi Ayyub dengan cobaan tersebut?"Ia menjawab,"Nabi Ayyub bersabar, bersyukur, dan memuji Allah Shubhanahu wa ta’alla."Aku berkata,"Tidak hanya itu, bahkan ia dijauhi oleh karib kerabatnya dan sahabat-sahabatnya." Ia menimpali,"Benar."Aku bertanya,"Bagaimanakah sikapnya?" Ia menjawab,"Ia bersabar, bersyukur dan memuji Allah Shubhanahu wa ta’alla."Aku berkata,"Tidak hanya itu, Allah Shubhanahu wa ta’alla menjadikan ia menjadi bahan ejekan dan gunjingan orang-orang yang lewat di jalan, tahukah engkau tentang hal itu?" Ia menjawab,"Iya."Aku bertanya,"Bagaimanakah sikap Nabi Ayyub?"Ia menjawab,"Ia bersabar, bersyukur, dan memuji Allah Shubhanahu wa ta’alla. Langsung saja jelaskan maksudmu. Semoga -Dia merahmatimu."Aku pun berkata,"Sesungguhnya putramu telah aku temukan di antara gundukan pasir dalam keadaan telah diterkam dan dimakan binatang buas. Semoga Allah Shubhanahu wa ta’alla melipatgandakan pahala bagimu dan menyabarkan engkau." Orang itu berkata,"Segala puji bagi Allah Shubhanahu wa ta’alla yang tidak menciptakan bagiku keturunan yang bermaksiat kepada -Nya, lalu Ia menyiksanya dengan api neraka," kemudian ia berkata,"Inna lillah wa inna ilaihi roji'un," lalu ia menarik nafas yang panjang, kemudian meninggal dunia. Aku berkata,"Inna lillah wa inna ilaihi roji'un."Besar musibahku, orang seperti ini, jika aku biarkan begitu saja, maka akan dimakan binatang buas. Dan jika aku hanya duduk, maka aku tidak bisa melakukan apa-apa [1] .Lalu akupun menyelimutinya dengan kain yang ada di tubuhnya, dan aku duduk di dekat kepalanya sambil menangis. Tiba-tiba datang kepadaku empat orang dan berkata kepadaku "Wahai 'Abdullah. Ada apa denganmu? Apa yang telah terjadi?" Akupun menceritakan kepada mereka yang telah aku alami. Lalu mereka berkata,"Bukalah wajah orang itu, siapa tahu kami mengenalnya!" Akupun membuka wajahnya, lalu merekapun bersungkur mencium keningnya, mencium kedua tangannya, lalu mereka berkata "Demi Allah, matanya selalu tunduk dari melihat hal-hal yang diharamkan –Nya. Demi Allah, tubuhnya selalu sujud tatkala orang-orang dalam keadaan tidur".Aku bertanya kepada mereka "Siapakah orang ini. Semoga Allah Shubhanahu wa ta’alla merahmati kalian?" Mereka menjawab,"Abu Qilabah al Jarmi sahabat Ibnu 'Abbas. Dia sangat cinta kepada Allah Shubhanahu wa ta’alla dan Nabi Muhammad Shalallahu alaihi wa sallam," lalu kamipun memandikan dan mengafaninya dengan pakaian yang kami pakai, lalu kami menyolati dan usai merekapun berpaling pulang, dan akupun pergi menuju pos penjagaanku di daerah perbatasan. Tatkala malam hari tiba, akupun tidur. Aku melihat di dalam mimpi, ia berada di taman surga dalam keadaan memakai dua lembar kain dari kain surga sambil membaca firman Allah Shubhanahu wa ta’allaقال الله تعالى ﴿ سَلَٰمٌ عَلَيۡكُم بِمَا صَبَرۡتُمۡۚ فَنِعۡمَ عُقۡبَى ٱلدَّارِ ٢٤ ﴾ [الرعد 24]"Salamun 'alaikum bima shabartum" [keselamatan bagi kalian dengan masuk ke dalam surga karena kesabaran kalian], maka alangkah baiknya tempat kesudahan itu. [ar-Ra'd/1324].Aku bertanya kepadanya,"Bukankah engkau adalah orang yang aku temui?"Ia menjawab,"Benar."Aku berkata,"Bagaimana engkau bisa memperoleh ini semua?" Ia menjawab,"Sesungguhnya Allah Shubhanahu wa ta’alla menyediakan derajat-derajat kemuliaan yang tinggi, yang tidak bisa diperoleh, kecuali dengan sikap sabar tatkala ditimpa bencana, dan rasa syukur tatkala dalam keadaan lapang, dan tenteram bersama dengan rasa takut kepada -Nya, baik dalam keadaan sendirian maupun dalam keadaan di depan khalayak ramai."Diterjemahkan oleh Abu Abdil-Muhsin, dari Kitab ats-Tsiqot, karya Ibnu Hibban. Tahqiq as-Sayyid Syarofuddin Ahmad, Penerbit Darul Fikr, Jilid 5 halaman 2-5 [Disalin dari majalah As-Sunnah Edisi 01/Tahun XI/1428H/2007. Diterbitkan Yayasan Lajnah Istiqomah Surakarta, Jl. Solo – Purwodadi Selokaton Gondangrejo Solo 57183 Telp. 0271-761016] _______ Footnote [1] Hal ini, karena biasanya daerah perbatasan jauh dari keramaian manusia. Dan kemungkinan 'Abdullah tidak membawa peralatan untuk menguburkan orang tersebut. Sehingga, jika ia hendak pergi mencari alat untuk menguburkan orang tersebut, maka bisa saja datang binatang buas memakannya. Wallahu a'lam.
Layaknyaorang dewasa yang mengurus orang sakit, Qianqian pun mengambilkan makanan dan menyuapi sang ibu, memberinya minum, bahkan membuang kotoran. Kondisi yang seperti ini membuat Wang Huixian menangis. Dia sebenarnya tidak tega membiarkan putrinya melakukan hal-hal tersebut untuknya, tapi dia tak punya pilihan lain.
– Abu Qilabah salah satu sahabat nabi yang kisahnya mengharukan. Dari kisah Abu Qilabah kita bisa belajar untuk selalu bersyukur atas apa pun yang kita miliki dan bersabar dengan apa yang menimpa oleh Ibnu Hibban dalam kitab ats-Tsiqat, kisah ini diriwayatkan dari Abdullah bin Muhammad, ia mengatakan, suatu hari, aku pernah berada di daerah perbatasan, wilayah Arish di negeri melihat sebuah kemah kecil, yang dari kemahnya menunjukkan bahwa pemiliknya adalah orang yang sangat miskin. Lalu aku pun mendatangi kemah yang berada di padang pasir tersebut untuk melihat apa yang ada di aku melihat seorang laki-laki. Namun bukan laki-laki biasa. Kondisi laki-laki ini sedang berbaring dengan tangan dan kakinya bunting, telinganya sulit mendengar, matanya buta, dan tidak ada yang tersisa selain lisannya yang lisannya orang itu mengucapkan “Ya Allah berilah aku ilham untuk tetap mensyukuri nikmat-Mu yang telah Engkau anugerahkan kepadaku. Dan Engkau sangat muliakan aku dari ciptaan-Mu yang lain. Kemudian aku pun menemuinya, dan berkata kepada orang itu, Wahai saudaraku, nikmat Allah mana yang engkau syukuri?”Kemudian laki-laki pemilik kemah itu menjawab, “Wahai saudara, diamlah. Demi Allah, seandainya Allah datangkan lautan, niscaya laut tersebut akan menenggelamkanku atau gunung api yang pasti aku akan terbakar atau dijatuhkan langit kepadaku yang pasti akan meremukkanku. Aku tidak akan mengatakan apapun kecuali rasa syukur.”Aku kembali bertanya, “Bersyukur atas apa?”Laki-laki pemilik kemah itu menjawab lagi, “Tidakkah engkau melihat Dia telah menganugerahkan aku lisan yang senantiasa berdzikir dan bersyukur. Di samping itu, aku juga memiliki anak yang waktu sholat ia selalu menuntunku untuk ke masjid dan ia pula yang menyuapiku. Namun sejak tiga hari ini dia tidak pulang kemari. Bisakah engkau tolong carikan dia?”Aku pun menyanggupinya dan pergi untuk mencari anaknya. Setelah beberapa saat mencari, aku mendapati jenazah yang sedang dikelilingi oleh singa. Ternyata anaknya laki-laki itu sudah dimakan oleh singa. Aku pun bingung bagaimana caraku untuk mengatakannya kepada laki-laki pemilik kemah pun kembali dan berkata kepadanya, “Wahai saudaraku, sudahkah engkau mendengar kisah tentang Nabi Ayub?” Laki-laki itu menjawab, “Iya, aku tahu kisahnya.” Kemudian aku bertanya lagi, “Sesungguhnya Allah telah memberinya cobaan dalam urusan hartanya. Bagaimana keadaannya dalam menghadapi musibah itu?”Ia menjawab, “Ia menghadapinya dengan sabar.” Aku kembali bertanya, “Wahai saudaraku, Allah telah menguji Ayub dengan kefakiran. Bagaimana keadaanya?” Ia menjawab, “Ia bersabar.”Aku kembali bertanya, “Ia pun diuji dengan tewasnya semua anak-anaknya, bagaimana keadaannya?” Ia menjawab, “Ia tetap bersabar.”Aku kembali bertanya, “Ia juga diuji dengan penyakit di badannya, bagaimana keadaannya?” Ia menjawab dan bailk bertanya, “Ia tetap bersabar. Sekarang katakan padaku di mana anakku?”Kemudian aku berkata, “Sesungguhnya putramu telah aku temukan di antara gundukan pasir dalam keadaan telah diterkam dan dimakan oleh binatang buas, semoga Allah melipatgandakan pahala bagimu dan menyabarkan engkau”.Kemudian Laki-laki pemiliki kemah ini mengatakan, “Alhamdulillah, yang Dia tidak meninggalkan keturunan bagiku yang bermaksiat kepada Allah sehingga ia diazab di neraka.”Kemudian ia menarik napas panjang lalu meninggal dunia. Aku pun membaringkannya di tangannya dan berpikir apa yang harus aku perbuat. Aku sendirian dan bagaiman aku mengurus jenazah ini. Kemudian aku tutupi dengan jubahku dan beberapa saat kemudian lewat empat orang laki-laki mengendarai berkata, “Wahai saudara, apa yang terjadi padamu?”Kemudian aku pun menceritakan kepada mereka apa yang telah aku alami dan aku meminta bantuan kepada mereka untuk mengurus jenazah laki-laki ini. Mereka bertanya, “Siapa dia?”Lalu aku menjawab, “aku juga tidak mengenalnya, dia dalam keadaan sakit dan memprihatinkan,”Kemudian keempat laki-laki ini meminta untuk membuka penutup wajahnya, karena mungkin salah satu dari mereka mengenalnya. Ketika aku membuka penutup wajahnya, tiba-tiba mereka tersentak, lalu mencium dan menangisinya, dan berkata, “Subhanallah, wajah yang senantiasa bersujud kepada Allah. Mata yang selalu menunduk atas apa yang diharamkan Allah. Tubuhnya selalu sujud tatkala orang-orang dalam keadaan tidur”.Aku pun bertanya, “Kalian kenal dengan laki-laki ini?”Mereka menjawab, “Engkau tidak mengenalnya?”Aku menjawab bahwa aku tidak tau siapa laki-laki ini. Kemudian mereka berkata,“Ini adalah Abu Qilabah, sahabat dari Ibnu Abbas. Laki-laki ini, pernah dimintai oleh khalifah untuk menjadi seorang hakim. Namun, ia menolak jabatan tersebut.”Perlu diketahui bahwa jabatan hakim atau qadhi ini adalah suatu jabatan khusus, di mana mereka akan mengatur hukum dan menentukan hukum di antara manusia. Ini merupakan jabatan yang mulia pada saat itu. Namun, Abu Qilabah menolaknya dan pergi ke wilayah Mesir hingga wafat dalam keadaan seperti Abdullah bin Muhammad bersama empat laki-laki tadi pun memandikan, mengkafani, dan mensalatkannya, sebelum akhirnya memamkamkan beliau. Dikatakan dalam kisah lain bahwa Abu Qilabah ini adalah sahabat Rasulullah terakhir pada masa itu, sehingga khalifah ingin menjadikannya seorang hakim.
Danbarangsiapa yang bersyukur maka sesungguhnya dia bersyukur untuk (kebaikan) dirinya sendiri dan barangsiapa yang ingkar, maka sesungguhnya Tuhanku Maha Kaya lagi Maha Mulia." 41. Dia berkata: "Robahlah baginya singgasananya; maka kita akan melihat apakah dia mengenal ataukah dia termasuk orang-orang yang tidak mengenal(nya)."

Kehidupan kerap kali memberikan tantangan dan cobaan, sehingga memunculkan keluhan yang biasanya akan berujung pada kualitas hidup yang semakin buruk dan negatif. Hidup memang tidak bisa ditebak akan mengarah ke mana, sehingga wajar saja jika mengeluh sesekali untuk meredakan beban di dalam diri. Namun, alangkah jauh lebih baik jika kita mampu mensyukuri setiap kejadian yang kita alami, agar bisa memaknai kehidupan dengan jauh lebih baik dan luas lagi. Tidak bisa dipungkiri kehidupan berisikan ekspektasi dan harapan orang-orang yang hanya menjadi sumber ketakutan, kecemasan, hingga kemarahan yang hanya menurunkan kualitas kehidupan. Tak ayal, akibat dari berbagai tuntutan dan ekspektasi tersebut menyebabkan kita bersikap palsu dan melupakan jati diri demi diterima oleh masyarakat. Oleh karena itu, kekuatan dalam bersyukur mutlak diperlukan untuk bisa lebih meringankan setiap masalah yang timbul Bersyukur akan menjernihkan pikiran dan hati yang membentuk pola pikir yang jauh lebih jernih dan tenang, sehingga ketika masalah muncul, kita sudah siap menghadapinya. Akan tetapi, menghadirkan rasa syukur di tengah kegalauan hati pun tidaklah mudah, karena biasanya mood sudah terlanjur kacau sebelum memaknai kejadian tersebut dengan jauh lebih positif. Dibutuhkan pemicu yang mampu meningkatkan rasa syukur yang ada di dalam diri agar mampu selalu hadir dalam menyikapi permasalahan dalam kehidupan. Salah satu cara untuk meningkatkan dan memicu rasa syukur di dalam diri ialah dengan membaca quotes bersyukur yang biasanya bisa memotivasi diri kita sendiri. Quotes Bersyukur dari para Tokoh Dunia “Jumlah kebahagiaan yang Anda punya tergantung pada kebebasan yang Anda punya dalam hati.” – Thich Nhat Hanh “Bersyukurlah untuk apa pun yang telah Anda miliki, maka Anda akan memiliki lebih dari apa yang Anda miliki saat ini. Jika Anda berkonsentrasi pada apa yang tidak dapat Anda miliki, maka Anda tidak akan pernah merasa cukup.” – Oprah Winfrey “Kebahagiaan itu bisa didapatkan ketika melakukan sesuatu, bukan ketika memiliki sesuatu.” – Napoleon Hill “Kita harus menemukan waktu untuk berhenti dan berterima kasih kepada orang-orang yang telah membuat perbedaan dalam hidup kita.” – John F. Kennedy “Terkadang, kesulitan harus kamu rasakan terlebih dulu sebelum kebahagiaan yang sempurna datang kepadamu.” – R. A. Kartini “Akar dari semua kebaikan adalah penghargaan untuk kebaikan.” – Dalai Lama “Kebahagiaan dan kepercayaan diri adalah hal tercantik yang bisa Anda pakai.” – Taylor Swift “Bukan kebahagiaan yang menjadikan Anda bersyukur. Rasa syukurlah yang menjadikan Anda berbahagia.” – Mario Teguh “Makanan enak, baju indah dan segala kemewahan. Itulah yang kau sebut kebahagiaan, namun aku percaya suatu keadaan di mana orang tidak mengharapkan apa pun merupakan kebahagiaan tertinggi.” – Socrates “Kamu tidak bisa mengukur kebahagiaan orang lain dengan sesuatu yang bahkan sangat membahagiakanmu.” – Asma Nadia Cara Mudah untuk Bisa Lebih Bersyukur 1. Berbagi dengan Sesama Makhluk Hidup Salah satu cara untuk memupuk rasa syukur ialah dengan berbagi kepada sesama makhluk hidup. Contohnya seperti melakukan street feeding untuk kucing-kucing jalanan, agar bisa lebih mensyukuri rezeki yang didapatkan dan masih bisa mengisi perut dengan makanan. 2. Menjaga Kesehatan Tubuh Jangan pernah merasa lelah dan bosan untuk selalu menjaga kesehatan tubuh, sebagai salah satu bentuk syukur untuk tubuh yang masih bisa bergerak dan berfungsi dengan baik, sebab tidak ada nikmat yang jauh lebih berharga daripada tubuh yang sehat. 3. Menikmati Setiap Momen yang Ada Daripada sibuk memikirkan hal-hal yang belum tentu akan terjadi, lebih baik kamu menikmati setiap momen yang ada dengan rasa syukur yang tidak ada habisnya, karena masih diberi kesempatan untuk berkumpul bersama orang-orang yang kita cintai dan sayangi. Semoga setelah membaca kumpulan quotes bersyukur dan cara menumbuhkan rasa syukur, bisa membuat kamu menjadi pribadi yang lebih bersyukur lagi akan kehidupan yang fana ini. Namun, jika membutuhkan asupan lainnya perihal bersyukur, buku yang satu ini bisa dijadikan pilihan yang tepat. Buku Chicken Soup for the Soul Kekuatan Bersyukur adalah asupan bacaan yang akan memberikan 101 kisah inspiratif dari orang-orang yang membagikan cerita kehidupan mereka mengenai rasa syukur. Pastinya, buku Chicken Soup for the Soul sudah tidak terasa asing lagi bagi beberapa pembaca, karena memang kehadiran buku ini sudah cukup melegenda bagi orang-orang yang membutuhkan motivasi melalui kisah-kisah inspiratif di dalamnya. Buku ini dijamin akan membuat hati menjadi jauh lebih hangat dan damai, dengan cerita orang-orang yang telah mengalami makna bersyukur dalam kehidupan mereka, yang akan menginspirasi kamu untuk menjadi pribadi yang jauh lebih bersyukur lagi. Buku ini bisa langsung kamu beli dan dapatkan di Selain itu, ada gratis voucher diskon yang bisa kamu gunakan tanpa minimal pembelian. Yuk, beli buku di atas dengan lebih hemat! Langsung klik di sini untuk ambil vouchernya. promo diskon

KisahAbu Qilabah Sahabat Nabi yang Selalu Sabar & Bersyukur - Okezone Muslim Indiffs - Kisah Abu Qilabah ini adalah salah satu kisah sahabat nabi yang mengharukan. Dari kisahnya ini kita juga bisa belajar bagaimana mensyukuri apapun yang kita miliki dan tetap bersabar dengan cobaan yang telah menimpa kita.
Rasa Syukur Abu Qilabah Di Tengah Segala Cobaan Hidup © Instagram/Rumahzakat Kemudian aku pun menemuinya, dan berkata kepada orang itu, “ Wahai saudaraku, nikmat Allah mana yang engkau syukuri?” Kemudian laki-laki pemilik kemah itu menjawab, “ Wahai saudara, diamlah. Demi Allah, seandainya Allah datangkan lautan, niscaya laut tersebut akan menenggelamkanku atau gunung api yang pasti aku akan terbakar atau dijatuhkan langit kepadaku yang pasti akan meremukkanku. Aku tidak akan mengatakan apapun kecuali rasa syukur.” Aku kembali bertanya, “ Bersyukur atas apa?” “ Aku seorang yang sakit… semua orang meninggalkanku, dan kebanyakan keluargaku telah meninggal, ”jawabnya. “ Namun kudengar kau mengulang-ulang perkataan “ Segala puji bagi Allah yang melebihkanku di atas banyak manusia… Demi Allah, apa kelebihan yang diberikan-Nya kepadamu, sedangkan engkau buta, faqir, buntung kedua tangannya, dan sebatang kara?” ucapku. “ Engkau telah melihat sendiri betapa banyak cobaan Allah atasku, akan tetapi segala puji bagi Allah yang melebihkanku di atas banyak manusia. Bukankah Allah memberiku akal sehat, yang dengannya aku bisa memahami dan berfikir?” “ Bukankah Allah memberiku pendengaran, yang dengannya aku bisa mendengar adzan, memahami ucapan, dan mengetahui apa yang terjadi di sekelilingku?” “ Bukankah Allah memberiku lisan yang dengannya aku bisa berdzikir dan menjelaskan keinginanku?” “ Bukankah Allah telah menjadikanku seorang muslim yang menyembah-Nya… mengharap pahala dari-Nya… dan bersabar atas musibahku?” Tanyanya. Ia terus menyebut kenikmatan Allah atas dirinya satu-persatu. Dan aku semakin takjub dengan kekuatan iman yang dimilikinya.
11Ayat Alquran Tentang Bersyukur beserta Terjemahannya. DALAM memahami makna syukur, seorang mukmin harus tahu dahulu terait 11 ayat Alquran tentang bersyukur. Syukur secara bahasa adalah, "Syukur adalah pujian bagi orang yang memberikan kebaikan, atas kebaikannya tersebut" (Lihat Ash Shahhah Fil Lughah karya Al Jauhari).
kisah kesabaran Abu Qilabah merupakan salah satu kisah para sahabat yang sangat mengharukan. Kisah ini diriwayatkan dalam Kitab At-Tasiqat yang diriwayatkan oleh Abdullah bin Muhammad, ia berkata "Saya pada waktu itu berada di daerah perbatasan di wilayah Al-Arish di Mesir. Saya melihat sebuah tenda kecil, yang pemiliknya ternyata adalah orang yang sangat miskin. Kemudian saya pergi ke desa gurun untuk melihat apa yang ada di dalamnya. Kemudian saya melihat seorang laki-laki tetapi bukan laki-laki biasa, kondisi laki-laki ini terentang tangan dan kakinya bunting, telinganya sulit mendengar, matanya buta, dan hanya mulutnya yang tersisa untuk berbicara". Pria itu berkata dari mulutnya "Ya Tuhan, ilhami saya untuk tetap bersyukur atas karunia yang telah Engkau berikan kepada saya ... dan Engkau telah sangat memuliakan saya dengan ciptaan-Mu yang lain.” Ketika saya bertemu dengannya, lalu saya berkata kepadanya “Wahai saudaraku, nikmat Allah mana yang engkau syukuri?” Kemudian laki-laki pemilik tenda itu menjawab, “Saudaraku, Demi Allah seandainya Allah datangkan lautan, pasti lautan itu akan menenggelamkan aku, atau gunung berapi akan terbakar atau langit akan menimpaku, dan menghancurkan aku. Aku tidak akan mengatakan apa-apa selain bersyukur kepada-Nya." Aku bertanya lagi "Bersyukur untuk apa." Pemilik tenda menjawab lagi "Tidakkah kamu melihat bahwa Dia telah menganugerahkan aku lisan yang senantiasa berdzikir dan bersyukur. Selain itu aku Juga punya anak laki-laki yang selalu membawa saya ke masjid ketika saya ingin sholat dan ia selalu memberi makan aku, tetapi sejak tiga hari ini dia tidak pulang kemari. Bisakah engkau tolong carikan anak itu?” Kemudian saya pergi untuk mencari anaknya itu. Saat itu, saya menemukan jenazah yang dikelilingi oleh Binatang buas. Dan ternyata anak itu telah dimakan oleh singa. Dan bagaimana saya memberi tahu kepadanya tentang anak ini, lalu saya kembali dan berkata kepada pemilik tenda itu"Saudaraku, apakah Anda mendengar kisah Nabi Ayub? Pria itu menjawab Ya, saya tahu ceritanya. Lalu aku bertanya lagi “Sesungguhnya Allah telah memberinya cobaan dalam urusan hartanya. Bagaimana keadaannya dalam menghadapi musibah itu?” Ia menjawab, “Ia menghadapinya dengan sabar.” Allah menguji Ayub dengan kemiskinan. Bagaimana menghadapi itu?”Dia menjawab "sabar." Maka saya bertanya lagi "Seperti Ayub diuji dengan kematian semua anaknya, bagaimana?" Dia berkata "Bersabar". Saya bertanya lagi, "Dia juga diberi penyakit di tubuhnya. Bagaimana?" Dia berkata "Bersabarlah". Kemudian pemilik tenda itu berkata, "Sekarang katakan padaku, di mana anakku?" Saya menjawab, "Saya telah menemukan anak Anda di gurun pasir dalam keadaan telah diterkam dan dimakan oleh hewan buas, semoga Allah melipatgandakan pahala Anda dan kesabaran kepada Anda". Pemilik tenda itu lemas dan berkata"Segala puji Allah, Dia tidak meninggalkan keturunan bagiku yang bermaksiat kepada Allah sehingga ia diazab di neraka.” Kemudian pemilik tenda itu mengambil napas dalam dalam lalu meninggal dunia. Aku pun meletakkannya ditempat tidurnya, dan berfikir apa yang harus aku lakukan. Diriku sendirian, dan bagaimana mengurus jenazah ini. Lalu aku menutupinya dengan pakaianku, dan beberapa detik kemudian, ada empat pria yang menunggang kuda berkata, “Wahai tuan, apa yang terjadi padamu?” Baca Juga Kisah Sahabat Abu Bakar Dan Nenek Tua Buta Kemudian saya memberi tahu mereka apa yang saya alami dan meminta mereka untuk membantu saya merawat jenazah pria ini.? Lalu saya menjawabnya, “ Saya tidak begitu mengenalnya. Dia sakit dan memprihatinkan…” Kemudian orang-orang meminta untuk membukanya, mungkin ada salah satu dari mereka mengenalnya. Dan ketika saya membuka penutup wajahnya, mereka tiba-tiba terkejut, dan mereka berciuman dan menangisinya. Dia menangis dan berkata "Maha Suci Allah, wajah yang senantiasa bersujud kepada Allah. Mata selalu tunduk pada kesucian Allah. Tubuhnya selalu bersujud ketika orang-orang dalam keadaan tidur." Saya bertanya kepadanya, "Apakah Anda mengenal orang-orang ini?" Mereka berkata "Apakah kamu tidak mengenal mereka?" Saya menjawab, bahwa saya tidak tahu siapa orang ini, dan mereka berkata "Ini adalah Abu Qilabah, sahabat Ibnu Abbas. Orang ini pernah diangkat oleh khalifah menjadi seorang hakim. Namun, dia menolaknya". Perlu diketahui bahwa kedudukan hakim atau qadhi adalah kedudukan khusus di mana mereka untuk mengatur hukum dan menentukan hukum di antara orang-orang. Ini adalah kedudukan yang mulia pada waktu itu, tetapi Abu Qilabah menolaknya dan pergi ke wilayah Mesir dalam keadaan sampai dia meninggal seperti ini. Kemudian Abdullah bin Muhammad dan empat dari mereka memandikan jenazah, mengkafani, mensholati, berdoa sebelum dimakamkan. Dan dikatakan dalam riwayat lain bahwa Abu Qilabah adalah sahabat Nabi SAW terakhir pada saat itu, sehingga khalifah ingin sekali mengangkatnya menjadi hakim. Semoga dari kisah Abu Qilabah ini kita bisa belajar mensyukuri segala yang kita miliki dan bersabar dengan apa yang terjadi pada kita Amin...Wallahu A’lam Bishowab...
\n \nkisah orang yang selalu bersyukur

Ya allah berilah aku ilham untuk tetap bisa mensyukuri nikmat-Mu yang telah engkau anugerahkan kepadaku. Dan engkau sangat muliakan aku dari ciptaan-Mu yang lain." ucap lelaki itu. Kemudian Abdullah bin Muhammad menghampiri orang tersebut lalu bertanya kepadanya. "Wahai saudaraku, nikmat Allah mana yang engkau syukuri?", tanya Abdullah.

3 Cerita Motivasi Hidup untuk Selalu Bersyukur Banyak yang bilang bahwa kita harus selalu bersyukur setiap waktu. Namun, kenyataannya terkadang kita tidak mensyukuri segala hal yang dimiliki dan cenderung menyalahkan hidup. Beberapa cerita motivasi hidup berikut ini akan mengingatkan kita untuk selalu bersyukur dalam keadaan apa pun. Cerita Motivasi Hidup Seorang DifabelMaya lahir sebagai seorang yang difabel. Ia harus menggunakan kursi roda karena kedua kakinya cacat sejak lahir. Namun, semangat hidupnya tak pernah padam. Ia bahkan mampu menjalankan usaha florist yang cukup sukses di Jakarta. Seseorang pernah bertanya kepadanya, “Apakah kamu tidak merasa malu atau kesal dengan keadaanmu sekarang?” Maya tidak marah mendengar pertanyaan tersebut. Ia malah menjawab sambil tersenyum, “Hidupku berharga di mata Tuhan. Bunga Bakung di taman saja diberi keindahan oleh-Nya, tentu saja Tuhan lebih mengasihiku dibanding Bunga Bakung tersebut, bukan? Jika Tuhan saja mengasihiku, bagaimana bisa aku tidak mengasihi diriku sendiri?” Cerita Motivasi Hidup Seorang Istri SetiaCerita motivasi hidup ini datang dari seorang istri cantik yang solehah, Dara. Di usianya yang sudah kepala 3, ia tetap nampak seperti gadis berusia 20-an. Jika ingin mencari suami yang lebih kaya, ia pasti bisa. Saat suaminya pergi merantau ke luar pulau untuk mencari nafkah, Dara tetap setia. Hidupnya bukan tanpa godaan. Para pejabat kaya di kampung banyak yang merayunya. Bahkan, ada yang tak segan menawarinya untuk jadi istri simpanan dengan jaminan kebutuhan lahir batinnya akan terpenuhi. Ibunya pun pernah bertanya, “Ra, mumpung masih muda, apa kau tidak ingin cerai dan menikah lagi dengan pria yang lebih mapan?” Dara menjawab, “Pria mapan dan kaya banyak, Bu. Tapi pria yang bisa menjadi imam yang baik, setia, dan cinta keluarga seperti Mas Pras itu tak banyak. Aku bersyukur bisa dicintai dan mencintai Mas Pras, Bu.” Cerita Motivasi Hidup Seorang Ibu“Bu, wajarkah jika aku ingin seperti teman-temanku? Punya uang banyak, naik mobil ke mana-mana, dan bisa berlibur ke luar negeri setiap tahun.” kata Atik pada suatu sore. Ibunya terperangah mendengar pertanyaan polos putrinya. “Wajar saja, Tik. Tapi coba kamu lihat langit itu. Apakah indah?” tanya ibu sambil menunjuk langit sore yang nampak indah dengan gradasi warna jingga dan merah. “Tentu saja indah, Bu,” jawab Atik. “Nah, jika Atik memandang terus ke langit untuk mengaguminya, Atik pasti tidak tahu bahwa di depan ada jalanan yang berlubang. Karena terus melihat ke atas, Atik bisa jatuh terjerembab ke lubang itu.” Atik bertanya, “Maksudnya apa, Bu?” “Langit memang indah, tapi Atik tetap harus berjalan sambil melihat ke bawah untuk menghindari lubang dan lumpur di jalan. Sama dengan kehidupan, jika kita terus melihat orang-orang yang lebih beruntung dari kita, maka kita bisa jatuh terjerembab. Oleh karena itu, berjalanlah sambil melihat ke bawah karena di bawah kita masih banyak orang yang tidak lebih beruntung dari kita.” Kehidupan memang sering kali membuat kita lupa atau tidak sempat untuk bersyukur. Bersyukurlah atas segala yang kita miliki hingga saat ini. Baik itu adalah kehidupan, raga, keluarga, harta, dan hal lainnya yang ada pada diri kita. Semoga cerita motivasi hidup di atas dapat mengajari kita untuk tak henti bersyukur.
KisahAbu Qilabah, Sahabat Nabi yang Selalu Sabar dan Bersyukur kepada Allah. Kisah Abu Qilabah ini merupakan salah satu kisah sahabat yang mengharukan. Dari kisah Abu Qilabah ini kita bisa belajar bagaimana mensyukuri apa pun yang kita miliki dan tetap bersabar dengan apa yang menimpa kita. Diriwayatkan oleh Ibnu Hibban dalam kitab ats-Tsiqat
“Fadi” merupakan seorang pemuda yang sholih, setelah tiga tahun dari pernikahannya ia di karuniai dengan anak kembar, satu laki-laki dan satu perempuan, ia sangat bersyukur kepada Allah SWT. Setelah bertahun-tahun, ia mengamati putranya, yang selalu merasa tidak puas dalam banyak hal dan selalu mengeluh dalam hidupnya, tidak seperti saudari perempuannya, yang selalu memuji serta bersyukur kepada Allah dan berusaha untuk menyenangkan kedua orang tuanya, dan Orang tuanya pun sering meminta dari anak laki-laki mereka agar melihat adiknya, dan mencontoh bagaimana dia menerima setiap masalah dengan kepuasan dan lapang hati, serta menerima ketetapan Allah dalam segala hal, tetapi dia tetap pada keadaanya dan menghiraukan ucapan kedua orang tuanya. Ketika waktu kelulusan kedua putra putinya di sekolah menengah, sang ayah memutuskan untuk memberi mereka hadiah yaitu jalan-jalan ke salah satu pantai, dan saat mereka pergi, mobil yang dikendarai pun meliuk dari jalan dan menabrak tiang penerangan, putra nya mengalami patah kaki, sedangkan sang putri lengannya patah, lalu sang ayah terkejut ketika mendengar putrinya banyak memuji nama Allah dan terus bersyukur serta mengingatkan saudaranya yang berteriak dan menangis dengan hadist Rasulullah SAW “Sungguh menakjubkan keadaan seorang mukmin. Seluruhnya urusannya itu baik. Ini tidaklah didapati kecuali pada seorang mukmin. Jika mendapatkan kesenangan, maka ia bersyukur. Itu baik baginya. Jika mendapatkan kesusahan, maka ia bersabar. Itu pun baik baginya.” Pada waktu tersebut, sang keluarga masuk ke rumah sakit, sang putri sudah menjalani pengobatan pada lengannya dan begitu pula pada kaki sang putra, dan sang putri terus merasa bersyukur kepada Allah, tetapi sebaliknya sang putra malah menangis sambil berkata aku mengalami apa yang tidak di alami orang lain,, aku telah kehilangan impian ku untuk menjadi pemain sepak bola. Sang Putra yang masih sedih malah menyalahkan ayahnya sebagai penyebab lukanya yang membuatnya duduk di rumah saja, lalu sang ayah mengajak nya untuk menonton pertunjukan film untuk pertama kalinya, dan di bioskop orang-orang berkumpul dan duduk di tempatnya masing-masing. Ketika film dimulai dan muncul layar yang menunjukkan atap sebuah ruangan, baru berjalan enam menit, layar menunjukkan adegan yang sama tanpa ada perubahan, sehingga sang anak pun murka, mengeluh, merasa bosan dan berteriak bahwa dia membuang-buang waktunya yang berharga untuk menonton film yang buruk ini, ia meminta kepada ayahnya agar bisa keluar, namun tiba-tiba kamera film berpindah ke bawah dan muncullah cuplikan seorang penyandang cacat sepenuhnya, anak yang lumpuh dan berbaring di tempat tidurnya serta tidak dapat menggerakkan lehernya secara permanen, di akhir film pun tertulis Kami hanya menunjukkan delapan menit saja, dan kau tak sanggup untuk memperhatikannya? maka dari itu sebaiknya kau tau betapa sangat berharganya dirimu sekarang ini, maka bersyukurlah kepada Allah. Sang anak itu pun menangis, dan berteriak di hadapan ayahnya serta meminta maaf kepadanya, dirinya tahu bahwa sang ayah jauh lebih baik daripada yang lain. Semenjak hari itu ia mulai bersimpati kepada orang yang kurang baik nasibnya darinya, dan tidak memandang iri pada mereka yang lebih tinggi.
KisahHikmah: ORANG YANG BERSYUKUR AKAN MERAIH KEBERKAHAN. SYUKUR merupakan ucapan atau sikap dan perbuatan terima kasih manusia atas nikmat dan karunia dari Allah yang diterimanya. Nikmat tersebut sangat banyak dan bentuknya pun berbagai macam. Orang yang pandai bersyukur dalam bentuk keyakinan, ucapan, dan perbuatan atau perilaku akan semakin dilimpahkan keberkahan, kebahagiaan, dan

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Assalamu’alaikum Wr. Wb. Sudah lama saya tidak menulis, kali ini saya mau menceritakan sebuah kisah inspirasi yang semoga dapat memberikan inspirasi pada teman-teman sekalian.. Kisah ini dimulai di saat seorang anak kecil bernama Rahmat mengikuti sebuah kompetisi sepeda yang bernama"Cycling Fair". Ia mengikuti kompetisi ini dengan penuh semangat dengan tujuan dapat memenangkan kompetisi itu meskipun dengan kondisi sepeda yang dia pakai sekarang tidak bagus sperti milik peserta lainnya. Saat pertandingan akan dimulai seorang temannya bertanya, “Mat, apa kamu yakin dengan sepeda tua kamu bisa mengalahkan mereka?”. Rahmat melihat peserta lainnya dan kembali menatap temannya, “Ali, kemenangan itu tidak ditentukan oleh seberapa bagus alat yang kita pakai, melainkan seberapa besar usaha kita untuk mencapai & mewujudkan apa yang kita inginkan”, sahut Rahmat. Ali terdiam oleh kata-kata Rahmat, tapi kemudian temannya masih ragu dan bertanya “sekarang bagaimana kamu bisa memenangkan kompetisi ini, sedangkan kamu sendiri tidak pernah mengikuti hal seperti ini sebelumnya dan badan mereka juga besar-besar”, sahut Ali. “Meskipun aku bukan orang yang berkecukupan, fisikku tidak sesempurna mereka, tapi aku mempunyai semangat yang besar dan Insya Allah jika kita mau berdo’a dan berikhtiyar pasti ada jalan”, jawab Rahmat. Kemudian Rahmat pun masuk ke barisan peserta dan bersiap-siap. Temannya pun memberi semangat dan percaya bahwa Rahmat bisa memenangkan kompetisi ini. Beberapa saat kemudian bunyi peluit tanda pertandingan dimulai pun telah ditiup “Priiiitttt”. Para peserta pun mulai mengayuh sepedanya masing-masing dan melaju dengan cepat. Diputaran pertama, Rahmat tertinggal oleh peserta lain tetapi dia tetap mengayuh sepedanya dengan penuh semangat. Penononton yang melihat kompetisi itu tidak yakin kalau Rahmat bisa menang karena Rahmat sudah tertinggal jauh diputaran pertama. Hal ini tidak membuat Rahmat putus asa, dia yakin bahwa dengan sepeda pemberian kakeknya yang dipakai sekarang ini dia bisa menang karena semangatnya sudah bercampur dengan harapan dan impian. Dia pun yakin semangat kakeknya pun ada didalam dirinya. “Aku pasti bisa”, teriak Rahmat dengan penuh semangat. Diputaran kedua, Rahmat perlahan-lahan mulai mendekati peserta lain dan melewati peserta lainnya satu persatu. Ali berteriak, “Ayooo, aku yakin kamu pasti bisa!!!”. Dan diputaran terakhir Rahmat sudah pada urutan ke-3, ia terus mengayuh sepedanya dengan sekuat tenaganya. Saat detik-detik terakhir mencapai garis finish akhirnya Rahmat pun dapat berada di urutan pertama dan memenangkan pertandingan ini. Kemudian Rahmat mendapat hadiah berupa uang sebesar 2 juta rupiah dan voucher makan senilai 500 ribu rupiah di restoran mewah. Dia bisa memilih mau menukarkan vouchernya dengan uang atau untuk diapakai makan di restoran mewah. Tapi Rahmat memilih untuk menukarkannya dengan uang. Rahmat pu sujud syukur atas kemengannya karena ia sangat bersyukur bisa membantu keuangan keluarganya. Beberapa saat kemudian setelah acara selesai Rahmat dan Ali pun memulai perjalanannya pulang kerumah, sebelumnya dia masuk ke toko buku dan membeli buku banyak sekali dan ditengah jalan dia berbelok ke sebuah warung makan untuk membeli makanan. Dan tidak disengaja pula ada keluarga seorang wirausaha yang menonton kompetisi itu bertemu dengan Rahmat. Wirausahawan itu bernama Robi, dia sedang makan bersama keluarganya warung makan tersebut tapi dia bingung kenapa anak itu tidak memakai vouchernya untuk makan direstoran mewah, malah memilih makan di warung makan yang sederhana ini. Dan ia melihat anak itu dan temennya hanya memesan nasi goreng dan tempe penyet. Kedua anak itu makan dengan lahapnya dan menikmati makanan itu. Setelah melihat mereka selesai makan pak Robi pun medekati dan mengajak mereka ngobrol, kemudian pak Robi bertanya kepada mereka, “kenapa kalian tidak menerima voucher tadi yang makan di restoran mewah, tapi lebih memilih menukarkan dengan uang dan makan di warung makan yang sederhana ini?”. Kemudian anak itu menatap pak Robi dan bercerita tentang kehidupannya dan keluarganya yang serba kekurangan. “Pak, memang saya hidup di keluarga yang biasa, saya memilih untuk makan disini karena saya lebih bisa menikmati hidup saya dan mensyukuri hidup ini apa adanya. Dan saya ingat diluar sana masih banyak orang yang tidak seberuntung saya. Oleh karena itu saya tidak mau menghambur-hamburkan uang untuk hal yang tidak bermanfaat”, sahut Rahmat. “Lalu, aku lihat di kardus itu banyak sekali buku. Kenapa kamu membeli sebanyak itu dan kenapa ada 3 buku yang tidak dimasukkan di kardus?”, tanya pak Robi. Kemudian Rahmat pun menjelaskan bahwa buku yang ada didalam kardus itu akan disumbangkan ke sebuah yayasan panti asuhan dan yang tigak buku lainnya untuk dibacanya sendiri. Dia pun menjelaskan kalau kakeknya juga mengajarkan kepadanya untuk selalu berbagi dan selalu jadi orang yang bermanfaat kepada orang disekitarnya. Harta hanyalah sebuah titipan Allah, sewaktu-waktu Allah bisa mengambilnya. Yang bisa kita lakukan yaitu bersedekah dan beramal kepada orang-orang disekitar kita. Insya Allah rezeki itu akan selalu ada jika kita mau berusaha dan bekerja keras serta tidak melupakan orang disekitar kita. Mendengar kata-kata Rahmat membuat Pak Robi termenung dan menyadari bahwa dirinya yang sekarang masih kurang mensyukuri apa yang ada. Untuk terakhir kalinya Pak Robi bertanya, “apakah kamu sudah mendapatkan dan merasakan kenikmatan dalam hidupmu?”. Anak itu menjawab, “Alhamdulillah, saya sudah dan masih merasakan nikmat dalam hidup saya”. Pak Robi pun agak bingung dengan jawaban anak itu. “kalau boleh tahu nikmat apa saja itu?” tanya pak Robi. Kemudian anak itu menjelaskan bahwa nikmat yang dirasakannya yaitu mata, hidung, mulut, telinga, kaki dan tangan karena dengan itu semua saya masih bisa merasakan bagaimana bisa melihat, bernafas, berbicara, mendengarkan, berjalan dan membantu orang disekitarnya. Dan akhirnya pak Robi pun meneteskan air matanya, ia terharu dengan ucapan anak itu. Dia pun berterima kasih kepada Rahmat karena sudah meberikannya pelajaran yang berarti dalam hidupnya. Mohon maaf sebelumnya jika ada salah penulisan kata dan cerita. Semoga kisah ini memberikan inspirasi dan memberikan manfaat bagi teman-teman yang membaca. Saya harap teman-teman dapat mengambil pesan & amanat yang ada di cerita ini. Wassalamu’alaikum Wr. Wb. Lihat Cerpen Selengkapnya

Mi73EQM.
  • ehx9w841gz.pages.dev/111
  • ehx9w841gz.pages.dev/492
  • ehx9w841gz.pages.dev/197
  • ehx9w841gz.pages.dev/37
  • ehx9w841gz.pages.dev/193
  • ehx9w841gz.pages.dev/69
  • ehx9w841gz.pages.dev/149
  • ehx9w841gz.pages.dev/313
  • kisah orang yang selalu bersyukur